Skip to main content

Kegiatan Cuci Tangan Bersama Pakai Sabun

Tangan merupakan salah satu media tempat masuknya kuman penyakit. Beberapa penyakit yang dapat menular melalui tangan antara lain diare, thypoid, inluenza, ISPA, kecacingan dan flu burung. Mencuci tangan secara tepat dengan menggunakan sabun dapat mengurangi risiko penyakit diare.

Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang rawan terhadap penularan berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan perut seperti diare, thypoid, kecacingan dan lain-lain. Kebiasaan anak-anak mengkonsumsi jajanan secara bebas diikuti perilaku anak-anak tidak melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum makan akan mengakibatkan berbagai kuman penyakit mudah masuk ke dalam tubuh, karena tangan adalah bagian tubuh yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit.
Cuci Tangan

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada beberapa tatanan diantaranya Tatanan Rumah Tangga, Tatanan Sekolah, Tatanan Fasilitas Kesehatan dan Tatanan Tempat-tempat Kerja. Hal ini berarti perilaku CTPS menjadi indikator PHBS yang sangat penting dan ada di setiap tatanan.

Penerapan CTPS lebih difokuskan di sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan terbanyak pada sekolah tingkat dasar (SD). Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk membudayakan perilaku CTPS di sekolah antara lain :

1. Edukasi dan praktik cuci tangan pakai sabun
Kegiatan ini dapat bekerja sama dengan pelayanan kesehatan setempat (Puskesmas). Beberapa Puskesmas memiliki program pelayanan kesehatan di sekolah pada sekolah binaannya seperti kegiatan penjaringan kesehatan siswa, pembinaan dokter kecil dan UKS, pemantauan PHBS di sekolah, dan penyuluhan-penyuluhan.

2. Kampanye Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
Setiap tanggal 15 Oktober kegiatan ini dilakukan untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai dalam menurunkan tingkat kematian dan pencegahan penyakit akibat diare. Selain itu sebagai upaya peningkatan pembanguna fasilitas sanitasi di sekolah. Kegiatan ini dapat menggandeng pihak pemerintah (Lintas Program dan Lintas Sektor) maupun pihak swasta.

3. Membentuk Duta PHBS atau CTPS
UKS dapat membuat kegiatan lomba Duta PHBS atau CTPS di sekolah. Duta PHBS atau CTPS dapat menjadi agen perubahan maupun pengawas dalam pelaksanaan CTPS setiap harinya.

4. Membangun sarana air bersih dan fasilitas cuci tangan
Tersedianya sarana dalam pelaksanaan CTPS dapat menjadi faktor penguat dalam perubahan perilaku CTPS di sekolah.

5. Pemutaran film / video tentang pentingnya CTPS

6. Pemasangan poster, pembagian leaflet tentang CTPS

7. Cerdas cermat kesehatan berisi tentang PHBS di tatanan sekolah
Perubahan perilaku CTPS di sekolah hingga menjadi budaya bagi masyarakat di sekolah tersebut tentunya memerlukan dukungan semua pihak tidak hanya siswa, guru, orang tua dan masyarakat juga peran serta lintas sektor dan swasta.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar